Kejahatan Israel dan Reaksi Mesir

Serangan brutal terbaru rezim Zionis Israel ke Jalur Gaza mendorong Mesir untuk bergerak di tingkat regional dan internasional guna menghentikan kejahatan tersebut. Presiden Mesir Muhammad Mursi dalam beberapa hari terakhir berkonsultasi dengan Sekretaris Jenderal Liga Arab, Nabil El Araby dan mendesaknya untuk secepat mungkin menggelar sidang darurat di tingkat menteri luar negeri negara-negara anggota organisasi ini guna mengevaluasi situasi di Gaza dan mencari jalan keluar untuk menghentikan serangan Israel.

Mursi juga berdialog dengan Sekjen PBB Ban Ki-moon dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama melalui percakapan telepon serta berkonsultasi dengan Ketua Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton yang sedang berada di Mesir.

Sebelumnya, Presiden Mursi telah menarik Duta Besar Mesir untuk Tel Aviv sebagai reaksi atas serangan Israel ke Palestina. Selain itu, kunjungan Perdana Menteri Mesir Hisham Qandil ke Gaza juga sebagai bentuk solidaritas negara ini kepada warga Palestina.

Saat ini puluhan partai dan kelompok politik Mesir menuntut pemutusan penuh hubungan antara Kairo dan Tel Aviv, bahkan dalam demonstrasi pada Jumat (16/11) di Bundaran al-Tahrir Kairo, jutaan warga Mesir meneriakkan slogan-slogan anti-Zionis dan menuntut langkah tegas Mesir terhadap serangan Israel.

Presiden Mesir memperingatkan Israel atas langkahnya terhadap Gaza dengan menegaskan bahwa Kairo akan menggunakan kapasitasnya untuk menekan Tel Aviv. Poin penting tentang langkah Kairo dalam menyikapi gelombang baru serangan Israel ke Gaza adalah memberikan pesan bahwa Mesir hari ini berbebeda dengan Mesir di bawah pemerintahan mantan diktator Hosni Mubarak.

Mursi dalam pidato shalat Jumat mengatakan, Mesir telah berubah dan tidak akan pernah mengizinkan Israel melakukan genosida di Gaza. Kini muncul pertanyaan, apa yang harus dilakukan Kairo untuk membuktikan bahwa Mesir sekarang telah berubah?

Pemutusan hubungan diplomatik dengan rezim Zionis, penghentian ekspor gas ke Palestina pendudukan (Israel) dan pembukaan penyeberangan Rafah bagi bangsa Palestina adalah sejumlah tuntutan dan harapan warga Mesir kepada pemerintah.

Para pejabat Kairo dalam beberapa hari lalu mengambil langkah yang seakan-akan ingin menunjukkan perannya dalam kasus di Gaza. Namun apakah hanya dengan konsultasi dengan berbagai pihak asing dan kekhawatiran terhadap berlanjutnya serangan ke Gaza dapat meringankan dan mengobati luka-luka bangsa Palestina khususnya penduduk Gaza.

Saat ini Mesir benar-benar diharapkan bergerak sehingga membuktikan bahwa Mesir sekarang berbeda dengan sebelumnya. Sebuah pandangan mengatakan bahwa Jalur Gaza adalah garis terdepan Mesir, sehingga wilayah ini merupakan bagian dari keamanan nasional negara itu. Pihak-pihak yang mendukung pandangan ini meyakini bahwa penarikan Dubes Mesir dari Tel Aviv tidaklah cukup untuk mereaksi kejahatan Israel . Mesir harus menggunakan kapasitasnya yang lain seperti pemutusan eskpor gas, minyak dan produk-produk lain yang berhubungan dengan pemasokan bahan bakar jet-jet tempur Israel untuk menekan rezim Zionis.

Para pejabat Mesir saat ini tengah menghadapi ujian berat dalam menentukan kebijakannya. Sementara itu rakyat negara ini menuntut fakta dan praktek nyata bahwa Mesir baru benar-benar berbeda dari sebelumnya khususnya ketika Mursi menegaskan bahwa kami tidak akan membiarkan Gaza sendirian.
ref: IRIB indonesian

Postingan populer dari blog ini

orgasme wanita muncrat ,Membuat Wanita Muncrat saat Ejakulasi Squirting

persyaratan pendaftaran fakultas kedokteran dan kesehatan tahun Akademik 2014-2015