Gubernur Aceh Ingin Buat Film Tsunami

Banda Aceh — Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf menyatakan keinginannya membuat film tsunami yang asli milik orang Aceh. “Tidak seperti film yang diputar di Museum Tsunami itu,"kata Irwandi Yusuf dihadapan ratusan peserta seminar international pendidikan di Anjong Monmata, Banda Aceh, Senin malam (06/7). Menurutnya film tsunami empat dimensi yang diputar di Museum Tsunami itu bukan riil milik orang Aceh karena masih ada unsur-unsur mandarinnya.

Irwandi mengatakan saya sangat ingin membuat film tsunami di Aceh seperti film empat dimensi yang ditayangkan di Museum Kobe, Jepang. Film tsunami di Aceh ini nantinya akan dirancang khusus tentang kejadian gempa dan tsunami Aceh. “Semoga tahun depan (2012) filmnya sudah siap dan sudah bisa kita tonton,” harap Irwandi.

Awalnya Irwandi mengaku tidak mau hadir ke seminar ini karena banyak rapat penting yang harus dihadiri. “Tapi saya hanya hadir sebentar saja mengingat ada tamu dari luar negeri yaitu dari Malaysia dan Thailand yang ikut acara seminar international ini,”tukas Irwandi. Dia juga memohon maaf kepada panitia karena belum bisa sepenuhnya mengikuti acara seminar ini. “Apalagi saya hadir di seminar ini untuk menampakkan moncong saja,” kata Gubernur Aceh itu.

Gubernur Aceh meminta agar tamu-tamu dibawa keliling melihat situs-situs peninggalan tsunami di Aceh. Apalagi ada puing-puing tsunami yang sengaja ditinggalkan sebagai kenang-kenangan. Irwandi Yusuf meminta agar panitia seminar international ini menyampaikan rekomendasi atau ada kesepakatan tentang bagaimana kebijakan-kebijakan yang diatur dalam seminar secara tertulis dan ditujukan ke Pemerintah Aceh.

Menurut amatan The Globe Journal pada malam itu, usai memberikan sepatah dua kata, Gubernur Aceh langsung keluar dari ruangan seminar. Sedikitnya tidak lebih 15 menit Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf hadir dalam acara seminar tersebut. Bahkan Ketua Panitia, Malik Musa mengaku tidak tahu bagaimana harus menghormati karena gubernur sudah pergi.

“Kalaupun ada yang mewakili susah untuk kita hormati gubernur itu, tapi ya itulah,” kata Malik.