Tips untuk Bisa Menjadi Pemaaf

Tidak ada metode yang lebih ampuh untuk bisa menjadi seorang pemaaf dari mengetahui keutamaan-keutamaan sikap pemaaf. Dengan mengetahui keutaman-keutamaannya, akan memancing kita untuk mengamalkannya. Seseorang yang menghindari atau menolak sesuatu biasanya disebabkan karena ketidaktahuan.

Tips pertama, mengenal keutamaan memberi maaf

Diantara keutamaannya adalah:
  1. Menjadi pemaaf adalah perintah Allah SWT dan merupakan suatu amal kebajikan, "Maafkanlah mereka dan biarkan mereka, seungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik." (Qs. Al-Maidah: 13). Begitu juga pada surah Ali Imran ayat 134, "…dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan."
  2. Lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sikap menyakiti penerima, "Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun." (Qs. Al-Baqarah: 263).
  3. Sikap pemaaf adalah akhlak Allah SWT, Anbiyah as dan Ahlul Bait as yang akan menjadikan seseorang lebih mulia dalam pandangan Allah SWT dan manusia. Rasulullah Saww bersabda, "Jadilah kalian pemaaf, karena sesungguhnya memaafkan tidak menambah seorang hamba melainkan kemuliaan. Maka bermaaf-maafanlah kamu, Allah akan memuliakanmu." (Ushul Kafi, II, hal. 108).
  4. Sikap pemaaf akan meredam permusuhan, menghapus rasa dendam, menghilangkan beban dan melapangkan dada. "Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? Dan Kami menghilangkan daripadamu bebanmu yang memberatkan punggungmu. Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu?." (Qs. Alam Nasyrah: 1-4).
  5. Memaafkan lebih dekat kepada takwa. "…dan memaafkan itu lebih dekat kepada takwa." (Qs. Al-Baqarah: 237)
  6. Orang yang lebih memilih memaafkan dan bersikap sabar akan mendapat pahala yang besar tanpa batas, "Sesungguhnya hanya orang-orang yang sabarlah dicukupkan pahala mereka tanpa batas." (Qs. Az-Zumar: 10).
  7. Memaafkan itu menenangkan jiwa, menaruh dendam itu merusak dan melemahkan jiwa bahkan melumpuhkan motivasi.
Tips kedua, melatih dan membiasakan diri

Setelah mengetahui keutamaan dari sifat memaafkan dan bersikap sabar, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pembiasaan diri. Kita harus membiasakan diri untuk bisa memaafkan kesalahan orang sampai akhirnya menjadi karakter yang menghiasi akhlak kita. Siapapun tidak akan senang jika disakiti, namun  siapapun akan bersuka cita jika kesalahannya mendapatkan pemaafan dan ampunan, dan diberi kesempatan untuk memperbaiki diri. Apa yang paling kita inginkan dari orang yang telah kita sakiti hatinya selain mendapatkan pemaafan darinya?.

Begitu jugalah yang diinginkan orang lain yang baik sengaja atau tidak telah melakukan kesalahan terhadap diri kita. Imam Ja'far Shadiq as pernah mengatakan, "Ingatlah dua hal dan lupakanlah dua hal. Senantiasalah mengingat kebaikan orang dan kesalahanmu pada orang lain. Dan lupakanlah kebaikanmu pada orang lain dan kesalahan orang lain padamu." Jika kita hendak meluapkan kemarahan atas kesalahan orang, segeralah untuk mengingat kebaikan-kebaikannya, dan ingat pula apa kita pernah melakukan kesalahan yang serupa. Mengingat kedua hal tersebut akan membantu kita untuk bersikap lapang dada dan bisa memaafkan kesalahan orang.
Imam Ja'far Shadiq as bersabda, "Barangsiapa menahan amarahnya, maka Allah akan menutupi aibnya." (Al Kafi, jilid 2, hal. 303).

Tips ketiga, fokus kepada kebaikan orang bukan kesalahan

Mengapa kita harus fokus pada satu titik jerawat pada wajah seseorang, sementara pada bagian wajah yang lain masih lebih menawarkan keindahan dan kecantikan?. Sangat berbeda sikap seseorang yang lebih sibuk mengurusi satu titik jerawat di wajah orang lain, daripada yang kagum dengan hidung yang mancung, pada bagian wajah yang lain yang terurus rapi, dan mengabaikan satu titik wajah yang berjerawat.

Suatu hari, nabi Isa as berjalan bersama sahabat-sahabatnya. Di tengah perjalanan, mereka melihat bangkai binatang yang telah membusuk. Sahabat-sahabat nabi Isa as segera memberi memberi komentar, "Huh, alangkah busuknya bangkai ini." Sedangkan nabi Isa as berkata, "Lihatlah giginya, alangkah putihnya."

Mengingat kebaikan dan melupakan kesalahan orang lain, adalah cara yang paling efektif untuk bisa meredam amarah dan lebih memilih untuk memberikan maaf.

Tips keempat, memohon kepada Allah SWT agar dikaruniai sikap sabar dan pemaaf

Manusia terbentuk dari dua dimensi. Dimensi malakut atau spritual dan dimensi bahimi atau material. Jika kita lapar maka yang kita butuhkan adalah makanan. Dan untuk mendapatkan makanan kita harus berusaha terlebih dahulu, dengan bekerja keras  mencari nafkah dan sebagainya. Kesemuanya itu berkaitan dengan dimensi material manusia. Namun jika kita  disakiti dan mendapatkan kesulitan-kesulitan, darimana kita mengambil kekuatan untuk memaafkan dan bersikap sabar?.

Sifat memaafkan dan bersabar berkaitan dengan dimensi spritual manusia. Ia berkaitan dengan ruh dan jiwa manusia. Sakit hati dan kegelisahan tidak bisa disembuhkan dengan meminum obat yang didapat dari resep dokter, tidak pula melalui makanan-makanan tertentu. Karena berkaitan dengan jiwa, maka yang bisa menyembuhkan hanyalah si pemilik hakiki jiwa, yakni Allah SWT. Hati yang terluka hanya bisa disembuhkan dengan sikap lapang dada dan memaafkan.

Dan kekuatan untuk memaafkan bukan berasal dari dalam diri, melainkan anugerah dari Allah SWT. Sebagaimana firman-Nya, "Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu." (Qs. Ali Imran: 159). Ayat ini menegaskan, sikap lembut dan pemaaf Rasulullah Saw adalah karena rahmat Allah SWT, sementara sifat dasar manusia adalah senantiasa berkeluh kesah, "Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir." (Qs. Al Ma´aarij: 19).

Oleh karenanya, agar bisa menjadi pribadi yang pemaaf dan sabar, maka langkah yang tidak bisa kita lewatkan adalah dengan memohon kepada Sang Pemilik Hati untuk dikaruniai hati yang sabar dan pemaaf. Allah SWT berfirman, "Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu." (Qs. Al-Baqarah: 45).

Semoga kita semua termasuk hamba-hamba yang dikarunia hati yang penyayang, lembut dan senantiasa lebih memilih memaafkan daripada membenci dan memusuhi.

Postingan populer dari blog ini

orgasme wanita muncrat ,Membuat Wanita Muncrat saat Ejakulasi Squirting

persyaratan pendaftaran fakultas kedokteran dan kesehatan tahun Akademik 2014-2015