Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2011

mau Kuliah Kedokteran di unsyiah ??

Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Syiah Kuala dr Syahrul menampik jika dikatakan bahwa kuliah di program studi dokter berbiaya mahal. Biaya yang dikeluarkan, menurut Syahrul, harus dibandingkan dengan fasilitas yang akan diperoleh. Untuk kuliah di kedokteran Unsyiah, katanya, semua biaya juga resmi sesuai dengan SK Rektor Universitas Syiah Kuala. Diakuinya, untuk kuliah di prodi dokter memang agak sulit. Bukan karena biayanya mahal, melainkan karena tingginya jumlah pesaing. Syahrul membandingkan jumlah mahasiswa yang memilih prodi dokter melalui jalur SNMPTN tahun 2011 mencapai 6.000 orang. “Padahal, yang dibutuhkan cuma 90 orang. Jadi, ketat persaingan memasukinya,” kata dia. Saat ini, ada empat jalur untuk masuk ke FK yang dipimpinnya, yaitu jalur undangan (USMU), SNMPTN, UMB, dan jalur mandiri. Untuk jalur yang terakhir ijni, mahasiswa harus membayar sumbangan pembangunan kampus hingga Rp 100 juta. “Untuk jalur mandiri ini juga harus melalui berba

14 Warga Aceh Tunggu Pengampunan dari Raja MALAYSIA

Sebanyak 14 warga Aceh yang merantau ke Malaysia diberitakan sudah mendapat putusan hukuman tetap (inkrah) dengan vonis hukum gantung sampai mati. Satu-satunya harapan mereka untuk lolos dari tiang gantung adalah mendapatkan pengampunan dari Raja atau Yang Dipertuan Agong Malaysia. Hal itu diungkap Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar Negeri, Tatang Budie Utama Razak, dalam talkshow “Diseminasi Informasi Pelayanan dan Perlindungan Warga Negara Indonesia di Luar Negeri” di Radio Serambi 90,2 FM Banda Aceh, Senin (12/9). Tatang yang juga Wakil Sekretaris Satgas Perlindungan WNI Terancam Hukuman Mati di Luar Negeri mengatakan, talkshow di radio Serambi FM itu adalah bagian dari program sosialisasi Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri. Sayangnya, mantan Wakil Duta Besar RI untuk Malaysia ini mengaku tidak ingat persis nama-nama warga Aceh yang terancam hukuman gantun

harga emas bertahan RP 513.000/gram dibanda aceh

harga emas murni dilaporkan masih bertahan Rp 513.000 per gram di Banda Aceh dan Aceh Besar. Menurut para pedagang emas, harga ini telah mengalami penurunan, setelah pada Jumat (26/8) dua hari menjelang Idul Fitri 1432 lalu sempat menyentuh harga Rp 534.053 per gram, tertinggi sepanjang sejarah. Harga emas hari ini dan kemarin Rp 1.710.000/mayam, pasar emas sangat sepi. Harga ini masih belum stabil, terus naik-turun. Sebelumnya pada dua hari menjelang Lebaran, harga emas sempat mencapai harga Rp 1.780.000 yang menjadi puncak termahal harga emas sepanjang sejarah,” kata seorang pedagang emas di Banda Aceh, Jumat (9/9).

orang Yang Menyumbang Emas Tugu Monas

Gambar
Ternyata 38 kg emas yang dipajang di puncak tugu Monumen Nasional (Monas) Jakarta, 28 kg di antaranya adalah sumbangan dari Teuku Markam , salah seorang saudagar Aceh yang pernah menjadi orang terkaya Indonesia. Orang-Orang hanya tahu bahwa emas tersebut memang benar sumbangan saudagar Aceh. Namun tak banyak yang tahu, bahwa Teuku Markamlah saudagar yang dimaksud itu. Itu baru segelintir karya Teuku Markam untuk kepentingan negeri ini. Karya lainnya, ia pun ikut membebaskan lahan Senayan untuk dijadikan pusat olah raga terbesar Indonesia. Tentu saja banyak bantuan-bantuan Teuku Markam lainnya yang pantas dicatat dalam memajukan perekonomian Indonesia di zaman Soekarno, hingga menempatkan Markam dalam sebuah legenda. Di zaman Orba, karyanya yang terbilang monumental adalah pembangunan infrastruktur di Aceh dan Jawa Barat. Jalan Medan-Banda Aceh, Bireuen-Takengon, Meulaboh, Tapaktuan dan lain-lain adalah karya lain dari Teuku Markam yang didanai oleh Bank Dunia.